Dari 3 Buaya Muara Resahkan Warga, 1 Buaya Berhasil Ditangkap Sat Polairud Polres Bangka Tengah
Romfamedia.co.id, Bangka Tengah – Warga Desa Kurau, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor buaya muara, nama latin Crocodylus Porosus, yang sering berjemur di pesisir Sungai Desa Kurau.
Bahkan ketiga ekor buaya muara tersebut tidak sering muncul di belakang rumah warga, yang berlokasi di sepanjang pesisir sungai, sehingga membuat warga di pesisir sungai menjadi resah dan merasa was-was apalagi khususnya warga yang memiliki anak kecil yang biasa bermain di pinggir sungai. Sering kali buaya muara memangsa kucing hewan peliharaan warga.
“Iya betul, beberapa waktu yang lalu ada kucing peliharaan salah satu warga desa kurau barat yang sedang bermain di pinggir sungai diterkam oleh salah satu buaya yang sering muncul di pinggir sungai desa Kurau tersebut” ujar Mang Dumang warga Desa Kurau (15/01/2025).
Kasus buaya menyerang manusia di Provinsi Bangka Belitung tidak bisa dianggap remeh dan perlu menjadi perhatian khusus dari semua stakeholder. Bahkan Baru beberapa waktu yang lalu terjadi seorang anak perempuan berusia 5 tahun, meninggal dunia setelah diterkam buaya saat bermain di kolong eks tambang di Desa Bukit Layang kabupaten Bangka.
Guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Aparat Desa Kurau bersama Sat Polairud Polres Bangka Tengah yang dibantu masyarakat melakukan penangkapan tiga buaya tersebut dan dipindahkan ke penangkaran buaya Alobi foundation di Kabupaten Bangka.
“Pada hari rabu (15/01/25), sekitar pukul 15.30 WIB, personil Sat Polairud Polres Bangka tengah dibantu warga Desa Kurau berhasil menangkap satu ekor buaya muara,” terang Kasat Polairud Polres Bangka Tengah, Iptu Tommy.
Lanjutnya, buaya yang tertangkap telah di evakuasi ke tempat penangkaran buaya Alobi Foundation Bangka. Dan masih tersisa dua buaya lagi akan terus dilakukan usaha penangkapan dalam beberapa hari kedepan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pesisir pantai ataupun kolong eks tambang, supaya lebih waspada, karena menjadi domainnya habitat buaya. Tetap perhatikan beberapa ciri-ciri perubahan struktur tanah yang diduga sebagai jalur keluar masuk buaya dari air sehingga masyarakat yang beraktifitas dipinggir sungai terhindar dari serangan hewan reptil buas tersebut” tutupnya.
Terpisah, Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya, S.H., S.I.K., berpesan kepada seluruh masyarakat Bangka Tengah untuk selalu waspada dengan maraknya kasus serangan buaya terhadap manusia.
“Telah saya perintahkan kepada seluruh jajaran Kapolsek se-Bangka Tengah termasuk Kasat Polairud, yang memiliki wilayah perairan untuk terus menghimbau kepada seluruh masyarakat daerah pesisir dan dekat kolong eks tambang untuk tetap berhati-hati terhadap serangan buaya dengan membuat spanduk peringatan pada titik-titik rawan serangan buaya,” terang Kapolres Bangka Tengah. (*/red).
Humas Polres Bangka Tengah.